membutuhkan konsistensi dan ketelatenan dalam merawatnya. Patut saya ingatkan bahwa meski 'musang' biul masih sering disebut musang oleh orang indonesia, secara ilmiah sebenarnya biul bukan musang.
Image taken from kaskus.co.id
Musang biul atau sering disebut oleh orang barat sebagai javan ferret badger adalah jenis keluarga musang. Tidak seperti musang pandan yang bersifat arboreal atau hidup diatas pohon, musang biul lebih suka berada di atas tanah dan menempatkan sarangnya di lubang-lubang dangkal atau dibalik batu. Musang yang memiliki bentuk kaki seperti sekop ini memiliki indera penciuman, kecerdasan, dan insting yang lebih tajam daripada jenis musang yang lain.
Tidak diperlukan perlengkapan khusus untuk dapat memelihara musang biul. Perlengkapan standar berupa kandang dari besi dengan tinggi dan luas yang memadai, kebersihan kandang yang harus selalu dijaga, memandikan musang biul, memotong kuku musang biul, serta pemberian pakan dengan pola yang seimbang. Nah, berikut adalah beberapa tips cara memelihara musang biul yang penulis saripatikan berdasarkan pengalaman sendiri:
- Aroma tubuh musang biul lebih kuat dibandingkan dengan aroma tubuh musang lainnya. Aroma musang biul mirip bau ban terbakar. Bagi anda yang menyukai aroma ini, tentu tak masalah. Namun bagaimana dengan anda yang tidak menyukai aroma musang biul? Anda bisa menyiasati aroma tubuh musang biul dengan rajin memandikan musang biul dan menaburkan bedak bayi ke tubuhnya. Aroma tubuh musang biul juga bisa dikurangi dengan memberikan pakan berupa buah-buahan dan menghindari pakan berupa daging-daging dan makanan lain yang mengandung protein.
- Dari semua jenis musang yang pernah penulis pelihara, memelihara musang biul cenderung lebih mudah. Pakan berupa potongan buah-buahan (pepaya dan pisang) bisa diberikan di pagi, siang, sore, dan malam hari. Air minum bisa diberikan di wadah yang terikat dengan kandang karena musang biul kerap menumpahkan tempat air minum. Sesekali berikan bubur bayi ke musang biul agar zat gizi yang ia dapatkan terjaga dengan baik.
- Musang biul lebih cerdas dibandingkan jenis musang yang lain. Tidak seperti kerabatnya seperti musang pandan dan musang rase, musang biul bisa mengenali lingkungan tempat hidupnya hanya dalam beberapa hari saja. Musang biul juga piawai dalam menggunakan hidungnya layaknya tangan pada manusia. Musang biul kerap meloloskan diri dari kandangnya jika pintu kandang tidak digembok atau dikunci. Musang biul akan mengangkat atau mendorong pintu kandang dengan ujung hidungnya dan melarikan diri. Maka dari itu, selalu pastikan kandang musang biul dalam keadaan tergembok atau terkunci.
- Memandikan musang biul bisa dilakukan setiap hari, 3 hari sekali, atau bahkan seminggu sekali (maksimal), sesuai dengan seberapa tahan anda dengan aroma musang biul.
- Cara memotong kuku musang biul sama dengan cara memotong kuku musang pandan. Dibutuhkan 2 orang untuk memotong kuku musang biul: satu orang untuk memegang tubuh musang dengan posisi terbalik (bagian bawah perut ada di atas) dan seorang lagi bertugas memotong kuku musang biul.
- Seperti saya katakan di poin ketiga, musang biul lebih cerdas daripada musang pandan dan memiliki daya tahan tubuh yang jauh lebih kuat dibandingkan musang rase. Salahsatu pantangan dalam memelihara musang rase adalah tidak boleh telat memberi makan, sementara musang biul bisa tahan meski anda telat memberinya makan. Namun demikian, selalu perhatikan pola pemberian makan kepada musang biul anda.
- Musang biul adalah hewan tanah. Meski bisa 'dipaksa' untuk digendong, musang biul tidak terbiasa digendong oleh manusia. Akan lebih baik jika anda memakaikan harness kepada musang biul dan membiarkannya bermain di lantai atau tanah dibandingkan menggendongnya di pundak.
0 komentar:
Posting Komentar