Jumat, 10 Februari 2017

KEBIASAAN MUSANG

KEBIASAAN MUSANG
Musang luwak adalah salah satu jenis mamalia liar yang kerap ditemui di sekitar pemukiman dan bahkan perkotaan. Hewan ini amat pandai memanjat dan bersifat arboreal, lebih kerap berkeliaran di atas pepohonan, meskipun tidak segan pula untuk turun ke tanah. Musang juga bersifatnokturnal, aktif di malam hari untuk mencari makanan dan lain-lain aktivitas hidupnya.
Dalam gelap malam tidak jarang musang luwak terlihat berjalan di atas atap rumah, meniti kabel listrik untuk berpindah dari satu bangunan ke lain bangunan, atau bahkan juga turun ke tanah di dekat dapur rumah. Musang luwak juga menyukai hutan-hutan sekunder.
Musang ini kerap dituduh sebagai pencuri ayam, walaupun tampaknya lebih sering memakan aneka buah-buahan di kebun dan pekarangan.
Termasuk di antaranya pepaya, pisang, dan buah pohon kayu afrika (Maesopsis eminii). Mangsa yang lain adalah aneka serangga, moluska, cacing tanah, kadalserta bermacam-macam hewan kecil lain yang bisa ditangkapnya, termasuk mamalia kecil seperti tikus.
Di tempat-tempat yang biasa dilaluinya, di atas batu atau tanah yang keras, seringkali didapati tumpukan kotoran musang dengan aneka biji-bijian yang tidak tercerna di dalamnya. Agaknya pencernaan musang ini begitu singkat dan sederhana, sehingga biji-biji itu keluar lagi dengan utuh. Karena itu pulalah, konon musang luwak memilih buah yang betul-betul masak untuk menjadi santapannya. Maka terkenal istilah kopi luwak dari Jawa, yang menurut cerita dari mulut ke mulut diperoleh dari biji kopi hasil pilihan musang luwak, dan telah mengalami ‘proses’ melalui pencernaannya!
Musang luwak, menurut lukisan dalam buku William Marsden (1811), The History of Sumatra.
Akan tetapi sesungguhnya ada implikasi ekologis yang penting dari kebiasaan musang tersebut. Jenis-jenis musang lalu dikenal sebagai pemencar biji yang baik dan sangat penting peranannya dalamekosistem hutan.
Pada siang hari musang luwak tidur di lubang-lubang kayu, atau jika di perkotaan, di ruang-ruang gelap di bawah atap.
Hewan ini melahirkan 2-4 anak, yang diasuh induk betina hingga mampu mencari makanan sendiri.
Sebagaimana aneka kerabatnya dari Viverridae, musang luwak mengeluarkan semacam bau dari kelenjar di dekat anusnya. Samar-samar bau ini menyerupai harum daun pandan, namun dapat pula menjadi pekat dan memualkan. Kemungkinan bau ini digunakan untuk menandai batas-batasteritorinya, dan pada pihak lain untuk mengetahui kehadiran hewan sejenisnya di wilayah jelajahnya.
JENIS YANG BERKERABAT & PENYEBARANNYA
Ada empat spesies musang dari marga Paradoxurus, yalah:
Paradoxurus hermaphroditus, musang luwak, yang menyebar luas mulai dari India dan bagian utara Pakistan di barat, Sri Lanka, Bangladesh,Burma, Asia Tenggara, Tiongkok selatan, Semenanjung Malaya hingga ke Filipina. Di Indonesia didapati di Sumatra, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi bagian selatan, sertaTaliabu dan Seram di Maluku.
Paradoxurus zeylonensis, menyebar terbatas di Sri Lanka.
Paradoxurus jerdoni, menyebar terbatas di negara bagian Kerala, India selatan.
Paradoxurus lignicolor, menyebar terbatas di Kepulauan Mentawai.
JENIS YANG SERUPA
Musang akar (Arctogalidia trivirgata), dengan ekor yang umumnya lebih panjang dari kepala dan tubuhnya, tiga garis punggung yang tanpa atau hampir tidak terputus, dan tidak memiliki bintik-bintik di sisi tubuhnya. Musang akar hidup di hutan.
Musang galing (Paguma larvata), biasanya lebih kemerahan (tengguli), tanpa bintik-bintik di sisi tubuh, wajah putih kekuningan dengan ‘topeng’ gelap kehitaman di sekitar mata.
Musang rase (Viverricula indica), ekor berbelang-belang sempurna, hitam putih, 6-9 buah.


Semoga bermanfaat untuk warga MLI
Salah satu penggunaan awal bahwa manusia telah menggunakan musang untuk harum mereka. Di masa lalu itu digunakan untuk mengobati hal-hal seperti kudis, tapi hari ini hanya digunakan untuk parfum. Untuk mendapatkan minyak luwak, kelenjar aroma harus dikorek keluar dengan alat khusus, yang merupakan tugas yang sulit dan jika tidak dilakukan dengan benar menyakitkan untuk musang. "Musk" atau bau khasny juga dapat dihasilkan ketika musang stres,menandakan wilayah,atau masi birahi. Seringkali, industri ini didukung oleh pemburu yang pergi ke alam liar dan menangkap musang liar untuk mendapatkan minyak mereka. Orang juga menggunakan musang sebagai penangkap tikus, karena mereka makan tikus dan tikus. (Duckworth, et al, 2011;. Nowak, 1999)
Musang paling dikenal untuk membantu dalam produksi kopi yang mahal, Kopi luwak, dengan melewatkan buah kopi melalui saluran pencernaan mereka. Sebagai ceri melalui kelapa musang saluran pencernaan, mereka mendapatkan unik "yg berbau daging yg hampir busuk" rasa dan masyarakat memanfaatkan lubang ini dari kotoran musang. Kopi ini sangat diminati karena musang kecenderungan untuk hanya memilih buah kopi ripest. Kopi luwak adalah kopi termahal di dunia, menjual selama lebih dari seratus dolar per pon. (Duckworth, et al, 2011;. Nowak, 1999)

sumber : http://kse-education.blogspot.co.id/2013/11/pengetahuan-singkat-tentang-musang.html
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

lagu

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

Batman Begins - Help Select

Pages

Theme Support