KEBIASAAN MUSANG
Musang luwak adalah salah satu jenis
mamalia liar yang kerap ditemui di sekitar pemukiman dan bahkan perkotaan.
Hewan ini amat pandai memanjat dan bersifat arboreal, lebih kerap berkeliaran
di atas pepohonan, meskipun tidak segan pula untuk turun ke tanah. Musang juga
bersifatnokturnal, aktif di malam hari untuk mencari makanan dan lain-lain
aktivitas hidupnya.
Dalam gelap malam tidak jarang
musang luwak terlihat berjalan di atas atap rumah, meniti kabel listrik untuk
berpindah dari satu bangunan ke lain bangunan, atau bahkan juga turun ke tanah
di dekat dapur rumah. Musang luwak juga menyukai hutan-hutan sekunder.
Musang ini kerap dituduh sebagai
pencuri ayam, walaupun tampaknya lebih sering memakan aneka buah-buahan di
kebun dan pekarangan.
Termasuk di antaranya pepaya,
pisang, dan buah pohon kayu afrika (Maesopsis eminii). Mangsa yang lain adalah
aneka serangga, moluska, cacing tanah, kadalserta bermacam-macam hewan kecil
lain yang bisa ditangkapnya, termasuk mamalia kecil seperti tikus.
Di tempat-tempat yang biasa
dilaluinya, di atas batu atau tanah yang keras, seringkali didapati tumpukan
kotoran musang dengan aneka biji-bijian yang tidak tercerna di dalamnya.
Agaknya pencernaan musang ini begitu singkat dan sederhana, sehingga biji-biji
itu keluar lagi dengan utuh. Karena itu pulalah, konon musang luwak memilih
buah yang betul-betul masak untuk menjadi santapannya. Maka terkenal istilah
kopi luwak dari Jawa, yang menurut cerita dari mulut ke mulut diperoleh dari
biji kopi hasil pilihan musang luwak, dan telah mengalami ‘proses’ melalui
pencernaannya!
Musang luwak, menurut lukisan dalam
buku William Marsden (1811), The History of Sumatra.
Akan tetapi sesungguhnya ada
implikasi ekologis yang penting dari kebiasaan musang tersebut. Jenis-jenis
musang lalu dikenal sebagai pemencar biji yang baik dan sangat penting
peranannya dalamekosistem hutan.
Pada siang hari musang luwak tidur
di lubang-lubang kayu, atau jika di perkotaan, di ruang-ruang gelap di bawah
atap.
Hewan ini melahirkan 2-4 anak, yang
diasuh induk betina hingga mampu mencari makanan sendiri.
Sebagaimana aneka kerabatnya dari
Viverridae, musang luwak mengeluarkan semacam bau dari kelenjar di dekat
anusnya. Samar-samar bau ini menyerupai harum daun pandan, namun dapat pula
menjadi pekat dan memualkan. Kemungkinan bau ini digunakan untuk menandai
batas-batasteritorinya, dan pada pihak lain untuk mengetahui kehadiran hewan
sejenisnya di wilayah jelajahnya.
JENIS YANG BERKERABAT &
PENYEBARANNYA
Ada empat spesies musang dari marga
Paradoxurus, yalah:
Paradoxurus hermaphroditus, musang
luwak, yang menyebar luas mulai dari India dan bagian utara Pakistan di barat,
Sri Lanka, Bangladesh,Burma, Asia Tenggara, Tiongkok selatan, Semenanjung
Malaya hingga ke Filipina. Di Indonesia didapati di Sumatra, Kalimantan, Jawa,
Nusa Tenggara, Sulawesi bagian selatan, sertaTaliabu dan Seram di Maluku.
Paradoxurus zeylonensis, menyebar
terbatas di Sri Lanka.
Paradoxurus jerdoni, menyebar
terbatas di negara bagian Kerala, India selatan.
Paradoxurus lignicolor, menyebar
terbatas di Kepulauan Mentawai.
JENIS YANG SERUPA
Musang akar (Arctogalidia
trivirgata), dengan ekor yang umumnya lebih panjang dari kepala dan tubuhnya,
tiga garis punggung yang tanpa atau hampir tidak terputus, dan tidak memiliki
bintik-bintik di sisi tubuhnya. Musang akar hidup di hutan.
Musang galing (Paguma larvata),
biasanya lebih kemerahan (tengguli), tanpa bintik-bintik di sisi tubuh, wajah
putih kekuningan dengan ‘topeng’ gelap kehitaman di sekitar mata.
Musang rase (Viverricula indica),
ekor berbelang-belang sempurna, hitam putih, 6-9 buah.
Semoga bermanfaat untuk warga MLI
Salah satu
penggunaan awal bahwa manusia telah menggunakan musang untuk harum mereka. Di
masa lalu itu digunakan untuk mengobati hal-hal seperti kudis, tapi hari ini
hanya digunakan untuk parfum. Untuk mendapatkan minyak luwak, kelenjar aroma
harus dikorek keluar dengan alat khusus, yang merupakan tugas yang sulit dan
jika tidak dilakukan dengan benar menyakitkan untuk musang. "Musk"
atau bau khasny juga dapat dihasilkan ketika musang stres,menandakan
wilayah,atau masi birahi. Seringkali, industri ini didukung oleh pemburu yang
pergi ke alam liar dan menangkap musang liar untuk mendapatkan minyak mereka.
Orang juga menggunakan musang sebagai penangkap tikus, karena mereka makan
tikus dan tikus. (Duckworth, et al, 2011;. Nowak, 1999)
Musang
paling dikenal untuk membantu dalam produksi kopi yang mahal, Kopi luwak,
dengan melewatkan buah kopi melalui saluran pencernaan mereka. Sebagai ceri
melalui kelapa musang saluran pencernaan, mereka mendapatkan unik "yg
berbau daging yg hampir busuk" rasa dan masyarakat memanfaatkan lubang ini
dari kotoran musang. Kopi ini sangat diminati karena musang kecenderungan untuk
hanya memilih buah kopi ripest. Kopi luwak adalah kopi termahal di dunia,
menjual selama lebih dari seratus dolar per pon. (Duckworth, et al, 2011;.
Nowak, 1999)sumber : http://kse-education.blogspot.co.id/2013/11/pengetahuan-singkat-tentang-musang.html
0 komentar:
Posting Komentar